Halaman

Rabu, 02 Mei 2018

Kucing

"Apa kau menyukai kucing?" tanyaku suatu hari, melalui percakapan elektronik yang kukirimkan padamu. Menyita waktumu untuk bermain game sejenak.
"Suka-suka aja...." begitu jawabmu.
"Hahaha,baguslah kalau begitu."  sambutku, senang. Kau pun demikian, membalas dengan emotikon berbentuk kucing.

"Karena kucing juga menyukaimu!" lanjutku.

Kau pun tertawa sejenak, kemudian bertanya keheranan. Tentu saja kau akan heran.

"Hahaha,maksudnya? Memangnya kucing siapa?"

Daripada menjawab pertanyaanmu, aku lebih memilih untuk mulai menghitung mundur, yaitu bermula pada hari pertama kali kita bertemu.

Saat suatu hari aku memasuki ruangan kegiatan mahasiswa, dan menemukanmu sedang duduk di pojok ruangan. Tatapan matamu tak luput dari layar monitor yang menampilkan sebuah game yang sedang kau mainkan.

Kebetulan, saat itu aku sedang memainkan game yang sama denganmu.

Ku sapa dirimu sebaik mungkin, kau menyambutku tanpa merasa terganggu. Saling memperkenalkan diri.
Kemudian berbicara soal permainan, lantas berbicara soal keseharianmu di kampus,
sebagaimana kau adalah mahasiswa tahun pertama saat itu.

Hanya 30 menit, dan cukup untuk membuat topik menjadi mengalir.

1 tahun, 6 bulan, 18 hari aku mengenalmu, dan hari ini aku akan mengajakmu bersilogisme sejenak.

Karena,akan tiba saatnya aku memberikan premis lain untuk kau simpulkan;

"Aku adalah seorang 'kucing'. 

Tidak ada komentar: