Halaman

Senin, 07 Mei 2018

Rangkul Aku

Rangkul aku kembali, kawan lamaku,
saat aku telah kecewa dan lelah
akan hal yang telah kualami sendiri
bertahun-tahun tanpamu

Rangkul aku kembali, kawan lamaku, 
saat aku telah kecewa dan lelah 
Saat ku sadari mencari sesosok manusia untuk
mengerti diriku adalah usaha yang susah payah
Saat ku sadari ternyata tak ada yang mengerti diriku
sebaik dirimu

Maafkan aku,kawan lamaku,
karena tak mendengarkan pepatahmu 
saat ku memutuskan diri untuk terjun ke dunia sosial
Dan lantas mempercayai apa saja yang kutemui,
dan akupun lantas melupakanmu. 

Namun,aku percaya bahwa selalu ada 'tempatku' untukmu,
dan kau selalu akan kembali menerimaku.

Maka dari itu, rangkul aku kembali,

Misantropi. 

SBMPTN

"Loh, hari ini SBMPTN ya? 
Wah,kelupaan deh gue, malah main ke warnet.
Mana uang untuk pembayaran SBMPTN-nya gua pake untuk
bayar billing warnet, pula!" 


-Menyindir dia yang sudah 3 tahun berlalu saat 
kuputuskan untuk mendepaknya dari hidupku selamanya.

Dia yang mempreteli sudut pandangku,
agar selalu pongah dan menganggap mudah segala sesuatu,
dan selalu berujung
agar aku sama gagalnya seperti dia.

Dia yang berkedok di balik topeng 'sang kakak',
tapi yang ia pedulikan sebenar-benarnya hanyalah kepemilikkanku,
bukan aku. 

Rabu, 02 Mei 2018

Kucing

"Apa kau menyukai kucing?" tanyaku suatu hari, melalui percakapan elektronik yang kukirimkan padamu. Menyita waktumu untuk bermain game sejenak.
"Suka-suka aja...." begitu jawabmu.
"Hahaha,baguslah kalau begitu."  sambutku, senang. Kau pun demikian, membalas dengan emotikon berbentuk kucing.

"Karena kucing juga menyukaimu!" lanjutku.

Kau pun tertawa sejenak, kemudian bertanya keheranan. Tentu saja kau akan heran.

"Hahaha,maksudnya? Memangnya kucing siapa?"

Daripada menjawab pertanyaanmu, aku lebih memilih untuk mulai menghitung mundur, yaitu bermula pada hari pertama kali kita bertemu.

Saat suatu hari aku memasuki ruangan kegiatan mahasiswa, dan menemukanmu sedang duduk di pojok ruangan. Tatapan matamu tak luput dari layar monitor yang menampilkan sebuah game yang sedang kau mainkan.

Kebetulan, saat itu aku sedang memainkan game yang sama denganmu.

Ku sapa dirimu sebaik mungkin, kau menyambutku tanpa merasa terganggu. Saling memperkenalkan diri.
Kemudian berbicara soal permainan, lantas berbicara soal keseharianmu di kampus,
sebagaimana kau adalah mahasiswa tahun pertama saat itu.

Hanya 30 menit, dan cukup untuk membuat topik menjadi mengalir.

1 tahun, 6 bulan, 18 hari aku mengenalmu, dan hari ini aku akan mengajakmu bersilogisme sejenak.

Karena,akan tiba saatnya aku memberikan premis lain untuk kau simpulkan;

"Aku adalah seorang 'kucing'.